Agama kita memerintahkan untuk menggunakan akal pikiran sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an: “Afalaa tatafakkaruun; A falaa tatadabbaruun, dan lainnya”.
Namun tidak semua yang dihadapi oleh manusia dapat diselesaikan dengan akal pikiran belaka, akan tetapi memerlukan bantuan hati yang bersih. Karena hati yang bersih yang akan menyinari akal manusia, dan jisim manusia menjadi baik karena akal manusia.
Karena itu benarlah adanya pandangan bahwa
al-aqlussalim fi jismissalim wa jismussalim fi qalbissalim.